Proses lahirnya internet memiliki perjalanan yang panjang, kita sudah belajar soal itu di submodul sebelumnya. Kini internet telah tumbuh secara eksponensial dan merebak ke segala penjuru dunia, siapa pun bisa mengakses internet dan bertukar informasi di sana. Faktanya, saat membaca materi ini, Anda pun sedang mengaksesnya melalui internet!
Ketika Anda membuka browser, mengetikkan URL (Uniform Resource Locator) “www.initialboard.com” di address bar, lantas menekan Enter di keyboard, apa yang akan terjadi? Tentu saja browser akan menyajikan laman Dicoding Indonesia, bukan?
Namun, tahukah Anda apa yang terjadi di balik layar? Pertama, permintaan Anda akan diproses oleh komputer, kemudian komputer Anda akan menuju server Dicoding dan bertanya mengenai website yang Anda minta. Setelah memproses permintaan, server akan merespons dengan mengirim hasilnya ke komputer Anda, hingga akhirnya komputer Anda akan menyajikan laman Dicoding Indonesia.
Gambar di atas menunjukkan komunikasi yang terjadi antara komputer Anda (Client) dengan komputer penyedia layanan Dicoding (Server). Terlihat sederhana, bukan?
Eits, nyatanya tak sesimpel itu lo! Perjalanan dari komputer Anda ke server Dicoding tidaklah mudah. Ia harus menjelajahi rute yang berliku-liku dan sangat panjang. Tergantung di mana letak servernya berada, tetapi bisa saja permintaan Anda tadi berjalan sejauh ratusan hingga ribuan kilometer. Ajaibnya, perjalanan panjang tersebut hanya berlangsung dalam hitungan milidetik saja! Luar biasa, kan?
Mari kita selami materi ini lebih dalam.
Internet di Balik Layar
Seperti yang sudah Anda ketahui, internet adalah kumpulan jaringan yang luas dan terhubung satu sama lain. Istilah “Internet” bisa dikatakan berasal dari konsep interconnected network (jaringan yang saling berhubungan).
Di internet, satu komputer terhubung dengan komputer yang lain dalam suatu jaringan, begitu pula satu jaringan terhubung dengan jaringan yang lain. Dengan demikian, sebuah komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain di jaringan yang jauh jaraknya berkat internet. Ini memungkinkan pertukaran informasi antarkomputer di seluruh dunia berlangsung dengan cepat.
Komputer bisa saling terhubung satu sama lain melalui kabel, gelombang radio, dan jenis infrastruktur jaringan lainnya. Semua data yang dikirim melalui internet–baik berupa gambar, pesan teks, atau email–diterjemahkan ke dalam kelip cahaya atau listrik (disebut juga “bit”) yang kemudian ditafsirkan oleh komputer penerima. Kabel dan gelombang radio tersebut menghantarkan bit-bit ini dengan kecepatan cahaya. Makin banyak bit yang dapat melewati kabel dan gelombang radio dalam satu waktu, artinya makin cepat pula internet bekerja.
Jika Anda masih bingung, bayangkan internet itu seperti layanan pengiriman pos.
Mari berandai-andai. Katakanlah Anda ingin mengirim paket dari Bandung ke rumah teman yang berada di Samarinda. Alurnya mungkin seperti ini:
- Anda memberikan paket ke kantor pos terdekat (atau petugas pos datang ke rumah Anda untuk mengambil paket).
- Kemudian, petugas pos akan mengirimkan paket ke lokasi sortir di kota Bandung.
- Selanjutnya, paket akan dikirim ke kota tujuan–yakni Samarinda–menggunakan pesawat kargo.
- Sesampainya di lokasi sortir kota Samarinda, paket pun akan dikirim ke rumah teman Anda.
Nah, konsep seperti itu berlaku di internet. Namun, alih-alih boks dan amplop, internet mengirimkan data biner.
Data yang dikirim via internet dari komputer pengirim ke komputer tujuan akan bergerak melalui satu router ke router lainnya. Data dalam dunia komputer berbentuk bit. Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner yang ditunjukkan dengan nilai angka 1 dan 0, hanya itu. Tak penting apakah datanya berupa gambar, video, ataupun lagu, apa pun di internet direpresentasikan dan dikirim sebagai bit.
Konsep Distributed Networking
Kita sudah mengetahui bahwa data yang dikirim via internet dari komputer pengirim ke komputer tujuan akan bergerak melalui satu router ke router lainnya. Tahukah Anda berapa jumlah router yang perlu ditempuh untuk memproses satu permintaan? Sangat banyak!
Dengan jumlah router dan komputer yang begitu masif, internet tidak memiliki pusat kendali. Jangan kaget, tetapi faktanya memang begitu. Tak ada yang bertanggung jawab untuk menguasai atau mengatur internet, entah itu pemerintah, pemilik telekomunikasi, ataupun para kurcaci; intinya tidak ada!
“Jadi, bagaimana internet bisa bekerja seperti sekarang?”
Seperti yang kita ketahui, internet itu terbentuk dari jaringan independen dengan jumlah yang luar biasa banyak. Hal yang menarik tentang sistem ini adalah internet sepenuhnya terdistribusi. Sistem seperti ini disebut juga sebagai Distributed Networking alias Jaringan yang Terdistribusi.
Secara definisi, distributed networking adalah sistem jaringan yang saling berhubungan, tetapi independen, dan umumnya tersebar di beberapa lokasi geografis. Seperti itulah internet. Dengan kata lain, internet tidak bergantung pada mesin individu mana pun. Semua komputer atau perangkat yang dapat mengirim dan menerima data dengan cara yang benar (misal menggunakan protokol jaringan yang benar) bisa menjadi bagian dari internet.
Komputer, server, dan perangkat keras jaringan bisa terhubung dan terputus dari internet kapan saja tanpa perlu khawatir akan memengaruhi kelancaran fungsi internet, tidak seperti komputer yang mungkin menjadi tak berfungsi sama sekali saat salah satu komponennya hilang.
Proses Pengiriman Data
Oke, sekarang kita tahu bahwa internet memiliki bentuk jaringan yang terdistribusi. Namun, kini muncul pertanyaan lain, bagaimana sih proses yang terjadi agar setiap data bisa terkirim dan sampai ke pengguna melalui internet?
Mari kita ambil contoh. Anggaplah Anda ingin memutar lagu di music streaming platform seperti Spotify melalui komputer. Mungkin di pandangan kita, komputer akan terhubung langsung ke server Spotify dan lantas mengirimkan lagu melalui jalur langsung dan khusus (direct and dedicated line).
Akan tetapi, nyatanya bukan seperti itu cara kerja internet. Andai kata internet punya koneksi semacam itu, tak mungkin rasanya untuk tetap menjaga semua sistem tetap berfungsi dengan normal selagi jutaan pengguna dalam waktu yang bersamaan menggunakan internet. Terlebih lagi, tidak ada jaminan bahwa setiap kabel dan komputer bekerja sepanjang waktu. Sebaliknya, data berjalan di internet secara tidak langsung (less direct).
Apa maksudnya?
Proses pengiriman data di internet cukuplah menarik. Pasalnya, jalur yang ditempuh tak mesti tetap. Jalur data dapat berubah di tengah proses komunikasi antarkomputer berlangsung.
Data di internet berpindah dari satu komputer ke komputer lain dalam bentuk packet dan ia bergerak layaknya kita mengendarai mobil. Tergantung pada kemacetan lalu lintas atau kondisi jalan, kita mungkin akan memilih atau terpaksa mengambil rute yang berbeda setiap kali bepergian ke tempat yang sama.
Selain itu, sama halnya seperti kita bisa mengangkut segala macam barang di dalam mobil, banyak jenis data digital juga yang dapat dikirim menggunakan packet. Namun, tentunya ada beberapa batasan.
Sebagai contoh, bagaimana jika kita ingin memindahkan pesawat ulang-alik dari tempat di mana ia dibuat ke lokasi peluncuran? Tentu saja pesawat ulang-alik takkan muat dalam satu truk sehingga perlu dipecah-pecah dan diangkut menggunakan armada truk.
Truk-truk tersebut bisa saja mengambil rute yang berbeda dan mungkin sampai ke tujuan pada waktu yang berbeda. Akan tetapi, begitu sampai di lokasi peluncuran, semua komponen dapat dipasang kembali sehingga pesawat ulang-alik pun lengkap dan siap diluncurkan.
Di internet, hal yang serupa pun berlaku. Katakanlah Anda memiliki gambar yang sangat besar dan ingin dikirim ke teman atau diunggah ke media sosial. Gambar tersebut mungkin terdiri dari 10 juta bit (1 dan 0) sehingga terlalu banyak untuk dikirim dalam satu packet. Karena itu, data tersebut akan dipecah menjadi ratusan atau bahkan ribuan packet.
Tak seperti mobil atau truk, packet ini tidak memiliki pengemudi dan tidak memilih rutenya sendiri. Setiap packet memiliki alamat internet dari mana asalnya dan ke mana tujuannya. Alamat internet tersebut dinamakan IP (Internet Protocol) address. Kita akan bahas itu di beberapa modul mendatang.
Lantas, bagaimana caranya packet tersebut bisa sampai ke tujuan ? Perangkat jaringan di internet bernama router-lah yang bertindak sebagai pengelola lalu lintas untuk menjaga packet tetap bergerak melalui setiap jaringan di internet dengan lancar. Jika satu rute macet, masing-masing packet dapat menempuh rute yang berbeda-beda sehingga mungkin saja tiba di tujuan pada waktu yang sedikit berbeda atau bahkan tak sampai sama sekali.
Bagaimana, sekarang Anda sudah paham kan cara kerja dari internet? Materi ini patut Anda cerna baik-baik guna memudahkan pembelajaran di modul-modul berikutnya.
Sebelum materi ini berakhir, mari kita tarik kesimpulan. Intinya, internet tercipta dari ratusan ribu jaringan dan miliaran perangkat yang saling terhubung. Sistem yang berbeda-beda ini bisa saling berkomunikasi dan bekerja sama berkat standar yang disepakati tentang bagaimana data dikirim di internet–kita akan belajar tentang standar tersebut di modul yang akan datang.
Perangkat komputasi atau router di sepanjang internet membantu semua packet agar mampu mencapai tujuan. Ini terjadi miliaran kali setiap harinya, misal saat Anda atau orang lain mengirim email, mengunjungi halaman web, melakukan video call, menggunakan aplikasi seluler, atau ketika perangkat di internet berkomunikasi satu sama lain.