INITIALBOARD

Apa Itu Mikrokontroller

apa itu mikrokontroller

Apa itu mikrokontroller ? Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer fungsional yang ada di dalam sebuah chip. Terdapat beberapa hal yang ada di dalam sistem komputer ini seperti memori RAM, memori program, perlengkapan input dan output, inti processor, dan beberapa lain.

Cara Kerja Mikrokontroller

Cara kerja dari Mikrokontroller adalah dengan membaca dan kemudian menuliskan data. Mikrokontroller juga bisa disebut dengan perangkat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran dan bisa dihapus secara khusus.

Untuk lebih mudahnya, jika Anda sudah terbiasa untuk membaca dan menuliskan data, maka Anda juga akan lebih mudah dalam membuat program menggunakan sistem pengaturan tersebut. Bisa dikatakan bahwa mikrokontroller merupakan sebuah pengendali kecil. Mikrokontroller ini digunakan dalam produk seperti remot, alat berat, ataupun mainan.

Mikrokontroller untuk pertama kalinya dikenalkan pada tahun 1974 dengan seri TMS 1000. Meskipun demikian, sebenarnya mikrokontroller telah dibuat pada tahun 1971 untuk pertama kalinya. Kini, Mikrokontroller banyak dijual di pasaran dengan berbagai varian seperti varian keluarga tipe MCS51dan seri AVR.

Jenis-jenis Mikrokontroller

Setelah Anda paham apa itu mikrokontroller, maka kini saatnya untuk lebih jauh mempelajari tentang jenis-jenis mikrokontroler. Sebelum itu, Anda harus mengetahui apa yang harus digunakan dalam merancang sebuah mikrokontroller. Anda akan membutuhkan perangkat lunak dank eras.

Perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam merancang sebuah mikrokonroller seperti sistem minimal mikrokontroller dan software untuk melakukan pemrograman serta compiler dan downloader.

Nah, ada berapa macam jenis Mikrokontroller ?  Jika dilihat secara teknis, terdapat 2 macam jenis mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada keragaman instruksi yang diterapkan di dalam mikrokontroller tersebut.

1. Keluarga MCS51

Jenis mikrokontroller yang pertama datang dari keluarga MCS-51. Ini merupakan salah satu mikrokontroller yang termasuk dalam kategori CISC. Terdapat 12 siklus clock di dalam mikrokontroller ini. Mikrokontroller yang satu ini dirancang menggunakan chip tunggal dengan mengijinkan ROM luar lebih dar 64 KB dengan chip terpisah.

Kemampuan dari mikrokontroler jenis ini adalah adanya pemasukan yang mengijinkan operasi logika dan dapat dilakukan dengan cara langsung. Biasanya, mikrokontroller ini digunakan dalam rancangan awal sebuah Programmable Logic Control

2. PIC

Programmable Interface Controller merupakan sebuah mikrokontroller yang dalam perkembangannya berubah menjadi programmable intelligent computer. Ini berasal dari keluarga Havard dan merupakan hasil ciptaan Microchip technology.

Jenis mikrokontroller ini telah dikembangkan oleh Divisi mikroelektronik general instruments dengan menggunakan nama PIC1640. Kini, produk ini telah mengeluarkan PIC nya yang keenam lho.

Jenis mikrokontroller yang satu ini digunakan oleh orang-orang yang memiliki hobi mengoprek dengan menggunakanbiaya yang murah. PIC juga seringkali digunakan oleh para developer.

3. AVR

Jenis mikrokontroller yang satu ini merupakan kependekan dari Mikrokontroller Alv and Vegard’s Risc Processor dan merupakan jenis mikrokontroller RISC 8 bit. Sebagian besar dari kode instruksi yang ada di dalamnya dikemas dengan menggunakan satu siklus clock.

Pada umumnya, jenis mikrokontroller yang satu ini diklasifikasikan dalam 4 kelas. Hal yang membeda-bedakan dari masing-masing kelas adalah besarnya memori dan fungsinya. Selain itu, masing-masing kelas juga memiliki peripheral yang berbeda-beda juga.

Cara Memilih Mikrokontroller

Jadi, apakah Anda tertarik untuk menggunakan sistem mikrokontroller? Memilih mikrokontroller bisa menjadi hal yang sangat sulit seperti ketika Anda akan memilih pasangan hidup. Pasalnya, setiap mikrokontroller memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lalu, bagaimana tips dan cara untuk memilih mikrokontroller yang terbaik?

  1. Tentukan sesuai dengan kebutuhan

Dalam hal apapun, memilih sesuatu sesuai dengan kebutuhan adalah hal yang harus dilakukan. Anda harus menentukan terlebih dahulu apa yang Anda harapkan dengan menggunakan mikrokontroller tersebut.

  1. Lihat berapa harganya

Ketika Anda sudah memilih mikrokontroller yang sesuai dengan kebutuhan Anda, maka bandingkan harganya.

  1. Lihat ukuran memori mikrokontroller

Melihat ukuran memori dari mikrokontroller juga menjadi faktor yang penting untuk dilakukan. Jadi, Anda bisa memilih jenis ukuran memori yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

  1. Fitur timer, ADC dan fasilitas komunikasi

Hal ini juga cukup penting dipertimbangkan mengingat beberapa mikrokontroller tidak dilengkapi dengan fitur tersebut.

  1. Kecepatan melakukan eksekusi instruksi

Setiap orang pasti menginginkan mikrokontroller yang cepat dalam melakukan eksekusi instruksi. Maka, pertimbangkanlah hal ini.

  1. Dukungan software

Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan dalam memilih mikrokontroller adalah dengan melihat dukungan software yang akan digunakan. Mikrokontroller yang baik pastinya memiliki dukungan software yang bermanfaat.

Pemrograman di Mikrokontroller

Tidak semua orang dapat melakukan pemrograman mikrokontroller. Namun, Anda tetap bisa mempelajari bagaimana cara melakukan pemrograman pada mikrokontroller. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk melakukan pemrograman mikrokontroller. Berikut adalah salah satunya.

  1. Penulisan kode program menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan text editor. Setelah melakukan pengisian, nantinya akan dihasilkan file ASM untuk assembly C untuk c dan Bas untuk Basic
  2. Berikutnya adalah proses kompilasi program. Proses kompilasi program ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak compiler dan akan menghasilkan file hex
  3. Memasukkan file hex ke dalam mikrokontroller menggunakan perangkat lunak programmer
  4. Proses pemasangan program dilakukan dengan rangkaian downloader yang dihubungkan dengan perangkat komputer melalui perangkat keras
  5. Setelah dipasang, nantinya mikrokontroller akan menjalankan fungsinya menjadi pengendali
  6. Dalam rangkaian downloader, tidak akan diperlukan downloader khusus akrena AVR sendiri merupakan perangkat yang memiliki fasilitas in sistem programming.
  7. Beberapa perangkat lunak dalam sebuah pemrograman downloader adalah IDE atau Integrated Development Environment

Nah, dalam melakukan pemrograman mikrokontroller sendiri dapat dilakukan menggunakan tiga tingkatan bahasa. Pertama adalah bahasa mesin, assembly, dan bahasa tingkat tingi.

Bahasa mesin merupakan bahasa yang dipahami oleh komputer. Bahasa assembly adalah instruksi berupa kode bilangan biner dari bahasa mesin. Bahasa pemrograman tingkat tinggi memiliki sintaks yang mudah dipelajari karena mendekati bahasa manusia.

Demikianlah beberapa hal yang bisa dipelajari mengenai apa itu mikrokontroller hingga pembahasan tentang pemrograman mikrokontroller dan cara memilihnya. Maka, Anda bisa memahami semua hal tersebut agar nantinya bisa memilih mikrokontroller yang tepat.

Apakah Anda masih penasaran tentang mikrokontroller ?

Terdapat beragam jenis mikrokontroller yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan pernah terburu-buru dalam memilih mikrokontroller yang tepat. Tanyakan kepada ahlinya untuk mendapatkan yang paling baik untuk Anda.

Exit mobile version